Thursday, August 20, 2009
Tahniah Kepada Pemenang Anugerah Merdeka 2009
Anugerah Merdeka merupakan satu anugerah yang merupakan satu model yang menyamai anugerah Nobel. Tahun lepas menyaksikan Prof. Diraja Ungku Aziz dianugerahkan anugerah ini.Anugerah ini juga merupakan acara tahunan dan terbahagi kepada beberapa kategori.Tahun ini menyaksikan tiga warga UTM menerima anugerah tersebut. Aku mengucapkan tahniah kepada para pemenang terutamanya kepada Naib Canselor Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Prof. Datuk Dr. Zaini Ujang. Pengalaman bersama beliau sewaktu haluansiswa UTM membuatkan aku berasa layak beliau menerimanya. Ucapannya bersahaja tetapi penuh inspirasi. Tak lupa juga kepada dua lagi warga UTM Prof. Dr. Halimaton Hamdan dan Tun Fatimah Hashim yang merupakan bekas Pro Canselor UTM dari 1995 hingga 1998 turut menerima Anugerah Merdeka 2009 bagi kategori Pendidikan.
Wednesday, August 19, 2009
"Tribute" to Rendra (1935-2009)~~
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Dari kelas tinggi dan kelas rendah
Telah diganyang
Telah haru-biru
Mereka kecut
Keder
Terhina dan tersipu-sipu
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kaurelakan dirimu dibikin korban
Wahai pelacur-pelacur kota Jakarta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kaurela dibikin korban
Sarinah
Katakan kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu
Dan kau Dasima
Khabarkan pada rakyat
Bagaimana para pemimpin revolusi
Secara bergiliran memelukmu
Bicara tentang kemakmuran rakyat dan api revolusi
Sambil celananya basah
Dan tubuhnya lemas
Terkapai disampingmu
Ototnya keburu tak berdaya
Politisi dan pegawai tinggi
Adalah caluk yang rapi
Kongres-kongres dan konferensi
Tak pernah berjalan tanpa kalian
Kalian tak pernah bisa bilang ‘tidak’
Lantaran kelaparan yang menakutkan
Kemiskinan yang mengekang
Dan telah lama sia-sia cari kerja
Ijazah sekolah tanpa guna
Para kepala jawatan
Akan membuka kesempatan
Kalau kau membuka kesempatan
Kalau kau membuka paha
Sedang diluar pemerintahan
Perusahaan-perusahaan macet
Lapangan kerja tak ada
Revolusi para pemimpin
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk syurga
Dan tidak untuk bumi
Revolusi dewa-dewa
Tak pernah menghasilkan
Lebih banyak lapangan kerja
Bagi rakyatnya
Kalian adalah sebahagian kaum penganggur yang mereka ciptakan
Namun
Sesalkan mana yang kau kausesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kau rela dibikin korban
Pelacur-pelacur kota Jakarta
Berhentilah tersipu-sipu
Ketika kubaca di koran
Bagaimana badut-badut mengganyang kalian
Menuduh kalian sumber bencana negara
Aku jadi murka
Kalian adalah temanku
Ini tak bisa dibiarkan
Astaga
Mulut-mulut badut
Mulut-mulut yang latah bahkan seks mereka politikkan
Saudari-saudariku
Membubarkan kalian
Tidak semudah membubarkan partai politik
Mereka harus beri kalian kerja
Mereka harus pulihkan darjat kalian
Mereka harus ikut memikul kesalahan
Saudari-saudariku. Bersatulah
Ambillah galah
Kibarkan kutang-kutangmu dihujungnya
Araklah keliling kota
Sebagai panji yang telah mereka nodai
Kinilah giliranmu menuntut
Katakanlah kepada mereka
Menganjurkan mengganyang pelacuran
Tanpa menganjurkan
Mengahwini para bekas pelacur
Adalah omong kosong
Pelacur-pelacur kota Jakarta
Saudari-saudariku
Jangan melulur keder pada lelaki
Dengan mudah
Kalian bisa telanjangi kaum palsu
Naikkan tarifmu dua kali
Dan mereka akan klabakan
Mogoklah satu bulan
Dan mereka akan puyeng
Lalu mereka akan berzina
Dengan isteri saudaranya.
Rendra satu insan yang ringkas tapi bisa menggoncang dunia dengan bait sajaknya. Itulah Allahyarham W.S Rendra (1935-2009)
Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Dari kelas tinggi dan kelas rendah
Telah diganyang
Telah haru-biru
Mereka kecut
Keder
Terhina dan tersipu-sipu
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kaurelakan dirimu dibikin korban
Wahai pelacur-pelacur kota Jakarta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kaurela dibikin korban
Sarinah
Katakan kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu
Dan kau Dasima
Khabarkan pada rakyat
Bagaimana para pemimpin revolusi
Secara bergiliran memelukmu
Bicara tentang kemakmuran rakyat dan api revolusi
Sambil celananya basah
Dan tubuhnya lemas
Terkapai disampingmu
Ototnya keburu tak berdaya
Politisi dan pegawai tinggi
Adalah caluk yang rapi
Kongres-kongres dan konferensi
Tak pernah berjalan tanpa kalian
Kalian tak pernah bisa bilang ‘tidak’
Lantaran kelaparan yang menakutkan
Kemiskinan yang mengekang
Dan telah lama sia-sia cari kerja
Ijazah sekolah tanpa guna
Para kepala jawatan
Akan membuka kesempatan
Kalau kau membuka kesempatan
Kalau kau membuka paha
Sedang diluar pemerintahan
Perusahaan-perusahaan macet
Lapangan kerja tak ada
Revolusi para pemimpin
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk syurga
Dan tidak untuk bumi
Revolusi dewa-dewa
Tak pernah menghasilkan
Lebih banyak lapangan kerja
Bagi rakyatnya
Kalian adalah sebahagian kaum penganggur yang mereka ciptakan
Namun
Sesalkan mana yang kau kausesalkan
Tapi jangan kau lewat putus asa
Dan kau rela dibikin korban
Pelacur-pelacur kota Jakarta
Berhentilah tersipu-sipu
Ketika kubaca di koran
Bagaimana badut-badut mengganyang kalian
Menuduh kalian sumber bencana negara
Aku jadi murka
Kalian adalah temanku
Ini tak bisa dibiarkan
Astaga
Mulut-mulut badut
Mulut-mulut yang latah bahkan seks mereka politikkan
Saudari-saudariku
Membubarkan kalian
Tidak semudah membubarkan partai politik
Mereka harus beri kalian kerja
Mereka harus pulihkan darjat kalian
Mereka harus ikut memikul kesalahan
Saudari-saudariku. Bersatulah
Ambillah galah
Kibarkan kutang-kutangmu dihujungnya
Araklah keliling kota
Sebagai panji yang telah mereka nodai
Kinilah giliranmu menuntut
Katakanlah kepada mereka
Menganjurkan mengganyang pelacuran
Tanpa menganjurkan
Mengahwini para bekas pelacur
Adalah omong kosong
Pelacur-pelacur kota Jakarta
Saudari-saudariku
Jangan melulur keder pada lelaki
Dengan mudah
Kalian bisa telanjangi kaum palsu
Naikkan tarifmu dua kali
Dan mereka akan klabakan
Mogoklah satu bulan
Dan mereka akan puyeng
Lalu mereka akan berzina
Dengan isteri saudaranya.
Rendra satu insan yang ringkas tapi bisa menggoncang dunia dengan bait sajaknya. Itulah Allahyarham W.S Rendra (1935-2009)
Sunday, August 9, 2009
Pandangan Peribadi Berkaitan Isu Arak di Selangor
Sekali lagi "kita" dikejutkan oleh satu isu remeh berkaitan penjualan arak di kawasn majoriti Melayu. Seperti biasa, "kita" lebih banyak melatah. Bagi aku, perkara ini tidak perlulah diperbesarkan, akhbar tidak perlu terlalu ghairah mempromosikan isu ini. Rakyat Malaysia bukan tak tahu kilang arak terbesar terletak di Petaling Jaya,dan ironinya arak juga merupakan sumber ekonomi negara. Jadi ini bukan satu perkara yang baru dalam negara. Bagi aku, apalah sangat 70 tin bir, realitinya memang ramai orang "kita" telah minum. Kalau nk difikirkan secara rasional masalah tidak akan selesai sekiranya 70 tin itu yang dibuang. Kalau hati dah memang nak "minum" minumlah jugak dia.Samalah seperti orang hisap dadah susah mana pun nak dapat, carilah jugak dia. Jadi aku menyokong tindakan MB Selangor yang aku kira rasional dalam mengambil kira suasana semasa.
Dilemma Negara Maju & Golongan Berilmu
Semalam terpampang pada muka depan akhbar NST, jawapan PM berhubung isu menapis kandungan internet yang diusulkan oleh Datuk Seri Dr Rais Yatim, tersenyum aku membacanya. Adakah ini jalan yang kita pilih sebagai menuju ke arah negara maju??Syabas buat PM kerana bertindak bijak dan rasional bagi isu ini. Bagi aku penapisan kandungan internet merupakan jalan mudah bagi orang yang tidak panjang akal dalam membuat keputusan. Hal ini amat mengecewakan kerana cadangan itu tidak patut dikeluarkan oleh insan berkapasiti demikian. Langkah mudah tersebut bolehlah disamakan dengan membuat cadangan bagi orang yang malas membaca buku supaya wajib membaca buku sehari 5 jam atau tidak anda MATI.
Hal ini merupakan satu cadangan yang memalukan pada masa kita sekarang mengejar dunia tanpa sempadan bagi mengejar negara maju yang ingin dipimpin oleh insan berilmu, tup2 satu ide mudah yang boleh difikirkan oleh seorang pelajar sekolah telah dicadangkan. Betul, cadangan ini bagi membendung masalah pornografi, aku tak kata pornografi itu baik tapi sampai bila kita perlu membendung perkara remeh seperti ini?? Ironinya, pornografi bukan sesuatu yang asing dalam kalangan remaja di zaman ini. Tetapi itu bukan lesen untuk kita menghalang satu kebebasan "berinternet".
Perlu diingat matlamat internet adalah memang bagi memberi input tanpa sempadan kepada pengguna, jadi seharusnya kita tidak mencemar apakah matlamat internet diwujudkan walau apa cara sekalipun.Sebut saja negara maju di dunia ini..manakah kalangan mereka yang membuat penyekatan internet?? Dalam usaha ke arah negara maju seharusnya perkara seprti ini tidak timbul sebagai satu isu. Hakikatnya terlalu banyak aspek lain yang boleh diambil kira jika kita begitu serius dalam usaha ke arah kemajuan. Ya betul! , contoh negara maju sekrang mempunyai masalah sosial yang tinggi tapi perlu diingat itulaha harga yang perlu dibayar sekiranya itu pilihan kita.
Namun tak mustahil sekiranya kita muncul sebagai negara maju yang tinggi hemahnya,kurang gejala sosialnya. Bagi aku inilah yang akan terjadi sekiranya kita berjaya mewujudkan golongan berilmu dalam negara kita. Malaysia melahirkan beribu2 graduan saban tahun tetapi ini tidak menjamin insan itu termasuk dalam golongan berilmu, banyak penduduk Malaysia ada ilmu tapi apa yang kita cari ialah "keilmuannya". Seperti yang aku katakan phd bukan satu tiket menjadi golongan berilmu, mungkin seorang pemandu teksi atau sekadar seorang tukang sapu sampah.
Apa yang dimaksudkan dengan golongan berilmu ialah bijak menilai suatu fakta dengan rasional dengan mengambil kira keadaan realistik semasa. Contohnya, kecoh isu basi yang kembali hangat sekarang ini tentang pemansuhan ISA. Kepada penokong GMI, tolong jangan cepat melatahla..Anda tidak perlu kecoh berbicara tentang kekejaman ISA. Secara rasionalnya ISA memang satu akta yang perlu bagi kestabilan negara. Tolong jangan timbulkan soal kejam, memang pada dasrnya ia nampak kejam tetapi kita memerlukan akta "pencegahan" sperti ini bagi menjamin kestabilan negara. Apakah nanti bila KLCC dan hancur dibom bari kita nak melalak mencari si pengebom?? Bagi aku, contoh insan berilmu setakat ini ialah Dr. Asri Zainul Abidin delaku bekas mufti Perlis.Harap kalian dapat ikuti artikel beliau yang sememangnya jelas menunjukkan kerasionalan berfikir.
Jadi, seharusnya langkah betul membendung masalah pornografi dalam konteks membina generasi berilmu untuk mewujudkan negara maju ialah dengan memberi pendedahan awal kepada generasi muda tentang kesan pornografi dan selebihnya biar mereka berfikir sendiri. hal ini kerana semua ini merupakan satu proses kehidupan. Seharusnya kita sedar semakin ketat kita menahan semakin kuat perkara melawan. Ini ialah hukum alam. Sebagai contoh,jika penapisan internet dijalankan rakyat Malaysia pasti tidak dapat akses pornografi sedangkan permintaannya jelas ada, ini akan membawa kepada industri penghasilan pornografi tempatan menjadi lebih meningkat kerana sudah pasti akan mendapat keuntungan sekiranya ada permintaan dan manusia sanggup lakukan apa saja untuk wang. Akhirnya, masalah sosial tetap tidak dapat dikurangkan malah mungkin menjadi lebih teruk. Akhirnya kita telah kerugian dua perkara iaitu kita telah mengorbankan "fungsi" internet yang asli serta masalah sosial juga semakin meningkat.
Jadi, adakah ini yang kita mahu?? Golongan berilmu pasti ada jawapannya...
Hal ini merupakan satu cadangan yang memalukan pada masa kita sekarang mengejar dunia tanpa sempadan bagi mengejar negara maju yang ingin dipimpin oleh insan berilmu, tup2 satu ide mudah yang boleh difikirkan oleh seorang pelajar sekolah telah dicadangkan. Betul, cadangan ini bagi membendung masalah pornografi, aku tak kata pornografi itu baik tapi sampai bila kita perlu membendung perkara remeh seperti ini?? Ironinya, pornografi bukan sesuatu yang asing dalam kalangan remaja di zaman ini. Tetapi itu bukan lesen untuk kita menghalang satu kebebasan "berinternet".
Perlu diingat matlamat internet adalah memang bagi memberi input tanpa sempadan kepada pengguna, jadi seharusnya kita tidak mencemar apakah matlamat internet diwujudkan walau apa cara sekalipun.Sebut saja negara maju di dunia ini..manakah kalangan mereka yang membuat penyekatan internet?? Dalam usaha ke arah negara maju seharusnya perkara seprti ini tidak timbul sebagai satu isu. Hakikatnya terlalu banyak aspek lain yang boleh diambil kira jika kita begitu serius dalam usaha ke arah kemajuan. Ya betul! , contoh negara maju sekrang mempunyai masalah sosial yang tinggi tapi perlu diingat itulaha harga yang perlu dibayar sekiranya itu pilihan kita.
Namun tak mustahil sekiranya kita muncul sebagai negara maju yang tinggi hemahnya,kurang gejala sosialnya. Bagi aku inilah yang akan terjadi sekiranya kita berjaya mewujudkan golongan berilmu dalam negara kita. Malaysia melahirkan beribu2 graduan saban tahun tetapi ini tidak menjamin insan itu termasuk dalam golongan berilmu, banyak penduduk Malaysia ada ilmu tapi apa yang kita cari ialah "keilmuannya". Seperti yang aku katakan phd bukan satu tiket menjadi golongan berilmu, mungkin seorang pemandu teksi atau sekadar seorang tukang sapu sampah.
Apa yang dimaksudkan dengan golongan berilmu ialah bijak menilai suatu fakta dengan rasional dengan mengambil kira keadaan realistik semasa. Contohnya, kecoh isu basi yang kembali hangat sekarang ini tentang pemansuhan ISA. Kepada penokong GMI, tolong jangan cepat melatahla..Anda tidak perlu kecoh berbicara tentang kekejaman ISA. Secara rasionalnya ISA memang satu akta yang perlu bagi kestabilan negara. Tolong jangan timbulkan soal kejam, memang pada dasrnya ia nampak kejam tetapi kita memerlukan akta "pencegahan" sperti ini bagi menjamin kestabilan negara. Apakah nanti bila KLCC dan hancur dibom bari kita nak melalak mencari si pengebom?? Bagi aku, contoh insan berilmu setakat ini ialah Dr. Asri Zainul Abidin delaku bekas mufti Perlis.Harap kalian dapat ikuti artikel beliau yang sememangnya jelas menunjukkan kerasionalan berfikir.
Jadi, seharusnya langkah betul membendung masalah pornografi dalam konteks membina generasi berilmu untuk mewujudkan negara maju ialah dengan memberi pendedahan awal kepada generasi muda tentang kesan pornografi dan selebihnya biar mereka berfikir sendiri. hal ini kerana semua ini merupakan satu proses kehidupan. Seharusnya kita sedar semakin ketat kita menahan semakin kuat perkara melawan. Ini ialah hukum alam. Sebagai contoh,jika penapisan internet dijalankan rakyat Malaysia pasti tidak dapat akses pornografi sedangkan permintaannya jelas ada, ini akan membawa kepada industri penghasilan pornografi tempatan menjadi lebih meningkat kerana sudah pasti akan mendapat keuntungan sekiranya ada permintaan dan manusia sanggup lakukan apa saja untuk wang. Akhirnya, masalah sosial tetap tidak dapat dikurangkan malah mungkin menjadi lebih teruk. Akhirnya kita telah kerugian dua perkara iaitu kita telah mengorbankan "fungsi" internet yang asli serta masalah sosial juga semakin meningkat.
Jadi, adakah ini yang kita mahu?? Golongan berilmu pasti ada jawapannya...
Subscribe to:
Posts (Atom)